Rekor Buruk Indonesia Melawan Irak, Namun Garuda Pernah Memalukan Arnold

Timnas Indonesia memiliki rekor yang kurang baik saat berhadapan dengan timnas Irak. Dari total sebelas pertemuan sejak tahun 1968, Indonesia hanya berhasil meraih satu kemenangan, sementara sepuluh laga lainnya diakhiri dengan dua imbang dan delapan kekalahan.

Rekor mengecewakan ini tentu menjadi perhatian menjelang laga Indonesia melawan Irak yang akan datang. Banyak pengamat sepak bola yang memperdebatkan apakah skuad Garuda dapat mematahkan dominasi Irak dalam pertandingan mendatang.

Hasil laga terakhir antara kedua tim juga menunjukkan bahwa Indonesia harus bekerja keras jika ingin meraih kemenangan. Tim Merah Putih memiliki tantangan besar saat berhadapan dengan tim yang dikenal memiliki permainan yang solid dan pengalaman yang lebih banyak di pentas internasional.

Pertemuan Terakhir: Catatan yang Buruk untuk Indonesia

Dalam tiga pertandingan terakhir yang berlangsung dalam dua tahun terakhir, Indonesia dan Irak saling berhadapan di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada kesempatan tersebut, Irak tampil lebih dominan dan berhasil meraih hasil yang lebih baik.

Pelatih Irak saat itu, yang dijabat oleh Jesus Casas, mampu menyesuaikan strategi tim dengan baik. Sementara itu, Indonesia yang saat itu ditangani oleh Shin Tae Yong harus berjuang keras untuk meraih hasil yang memuaskan dari laga-laga tersebut.

Kedua tim juga bertemu di fase grup Piala Asia 2023, di mana Irak kembali menunjukkan superioritasnya. Dengan pengalaman dan permainan yang terorganisir, Irak berhasil mendominasi jalannya pertandingan dan memberikan tekanan yang besar kepada Indonesia.

Pergantian Pelatih: Perubahan Dinamis dalam Timnas

Seiring berjalannya waktu, kedua tim mengalami perubahan pelatih yang signifikan. Setelah kalah dari Palestina, Jesus Casas dipecat dan digantikan oleh Graham Arnold sebagai pelatih Irak. Keputusan tersebut diambil setelah melihat performa buruk yang ditunjukkan oleh tim.

Di pihak Indonesia, pelatih Shin Tae Yong juga digantikan oleh Patrick Kluivert pada awal tahun 2025. Kluivert diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi tim agar dapat bersaing lebih baik di level internasional.

Pergantian pelatih ini tentu menimbulkan harapan baru bagi kedua tim. Dengan pendekatan yang berbeda, diharapkan performa masing-masing skuad dapat meningkat dan membuahkan hasil yang lebih baik dalam laga-laga mendatang.

Kemenangan Bersejarah: Kenangan yang Tak Terlupakan

Salah satu momen bersejarah bagi timnas Indonesia terjadi ketika mereka berhasil menahan imbang Australia tanpa gol. Laga tersebut merupakan bagian dari fase ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 dan menjadi pencapaian penting bagi skuad Garuda.

Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi saksi bagaimana tim Indonesia bisa bermain sangat defensif dan disiplin dalam menghadapi tim yang memiliki peringkat lebih tinggi. Hasil imbang tersebut memberikan kebanggaan tersendiri sekaligus menjadi tamparan bagi Australia.

Kemenangan imbang tersebut bagi Australia terasa seperti sebuah kekalahan, terutama bagi pelatih Graham Arnold yang saat itu merasa cukup tertekan dengan hasil laga tersebut. Arnold kemudian memutuskan untuk mundur dari kursi pelatih tim Socceroos setelah hasil yang mengecewakan.

Related posts